Program Perhitungan Volume Isi Tabung Horizontal Dengan Microsoft Access

 


Sebelumnya saya sudah membahas bagaimana perhitungan untuk mencari volume benda cair dalam tabung dengan posisi horizontal secara manual dan menggunakan excel di sini. Saya juga telah memberikan template excel untuk menghitung otomatis dan membuat tabel ukur otomatis.

Masalahnya adalah, pada file excel ketinggian maksimal (diameter lingkaran) terbatas, ya walaupun dengan batas maksimal yang sudah saya buat sudah mencukupi. namun tidak puas rasanya dengan keterbatassan tersebut.

Oleh sebab itu saya membuat perhitungan tersebut dalam program access. program tersebut sangat mudah dijalankan dan sangat simpel. Featur yang disediakan sama dengan excel, yaitu sebagai kalkulator dan membuat tabel ukur.

Karena banyak yang menanyakan kepada saya cara perhitungannya, maka saya tampilkan semua data turunan hingga diperoleh volumenya sehingga pengguna dapat mengecek manual nantinya.

Saya lebih rekomendasi anda menggunakan ini ketimbang excel.

File download klik di sini.



Sistem Database Perpustakaan Menggunakan Microsoft Access 2016

Dalam pengelolaan perpustakaan banyak sekali kendala jika sistem administrasinya masih menggunakan sistem manual. Dapat dibayangkan betapa sulitnya membuat suatu laporan seperti melihat daftar buku yang dikembalikan, total denda dalam satu periode, histori peminjaman, dan lain-lain.
Di sini saya membuat sistem database perpustakaan menggunakan Microsoft Access 2016 yang dapat membantu sistem administrasi perpustakaan pada umumnya. satu bulan yang lalu saya memposting versi pertama, sekarang telah saya perbaharui dengan penambahan sistem keamanan, otorisasi, informatif, dan easy to use. Berikut beberapa fitur yang terdapat di sistem data base ini:

  1. User; demi keamanan sistem database, maka sistem ini mengharuskan log in sebelum menggunakannya, setiap user dikelola oleh user yang kita sebut "SuperAdmin" untuk mengatur otorisasi atau pembatasan aktifitas user. Jika pengguna bukan pengurus dapat juga log in menggunakan nomor keanggotaan namun hanya bisa melakukan pencarian buku saja. Seluruh pengguna yang log in akan terekam dalam sistem dan dapat dilihat oleh pengurus yang memiliki otoritas.
  2. T-Code; ini terletak pada tampilan awal sebelum anda log in, fungsinya adalah sebagai antisipasi juka super admin lupa pasword atau usernya sehingga tidak bisa mengelola user. T-code ini hanya diketahui oleh creator saja demi keamanan data. untuk menggunakan feature harus menghubungi creator.
  3. Data Master; seperti data judul buku, penerbit, keanggotaan, letak penyimpanan buku dan penambahan stock buku.
  4. Transaksi; seperti peminjaman buku, pengembalian, pembatalan peminjaman dan penghapusan pengembalian.
  5. Report; meliputi report keanggotaan, report peminjaman, report pengembalian, stock buku (berapa yang dipinjam dan berapa yang tersedia), kemudian dilengkapi dengan pendapatan denda.
  6. Informasi; pencarian buku, histori peminjaman, histori peminjaman anggota, bantuan tentang cara penggunaan sistem, dan informasi creator.
Berikut contoh beberapa interface untuk gambaran:




Bagi yang berminat dapat di-download di sini, ada pertanyaan dapat meninggalkan pesan atau mengirim email niagaku@gmail.com.

Untuk pemesanan custom sistem lainnya dapat juga mengirim email.

Menghitung volume benda cair dalam tangki silinder horizontal

Sebenernya banyak ide mau ngisi blog ini dengan hal-hal yang bermanfaat, tapi berhubung dengan terbatasnya waktu dan harus bertarung meraih mood yang super dasyat rintangannya, akhirnya gak pernah ada tindakan.. (hehehe). Tapi gak masalah lah, saya posting hal-hal pernah aku buat yang bermanfaat dan ya... not bad lah untuk di-share.
Oke, kali ini saya akan share tentang “bagaimana mencari volume benda cair dalam tabung horizontal”.

Kalau tabung tersebut vertikal alias berdiri, ya gampang aja mencarinya, cukup luas alas kali tinggi, tapi kalau tabung itu horizontal,/tidur. Konyol aja kan kalau harus mengubah tabung dari posisi horizontal menzadi tabung vertikal Cuma untuk mencari volume isinya. Kalau drum 209 liter (seperti tabung oli) gak masalah, tapi kalau tabung 12.000 liter?)&^$#@%&?????.

Nah ini dia ilustrasinya

Gambaran secara umum rumus matematikanya sih begini:
L = Luas Juring AOB - Luas Segitiga AOB

Dimana :
Luas Juring AOB = a/360 π r

dan,
Luas Segitiga AOB = 1/2 rsin (a)

Maka,
L Tembereng = a/360 π r2   -  1/2 rsin (a) 

Kalau dikerjakan secara manual bisa saja. Tapi bagaimana kita formulasikan menggunakan Microsoft excel? Sehingga kita bisa mengolah data yang banyak dan fleksibel. Agak panjang sih, tapi jika dikerjakan menggunakan excel perhitungan menjadi fleksible karena variable-variablenya dapat kita ganti semau kita tanpa harus menghitung ulang lagi..

Langsung aja saya tunjukkan langkah-langkahnya:
1.       Pahami dulu konsep matematikanya.
2.       Pahami excel (saya anggap sudah mengerti lah)
3.       Dari rumus di atas kita pasti tau menentukan mana dulu yang harus dicari. Ini nih manfaat syarat pertama dan kedua harus terpenuhi. Tapi di sini saya bantu satu-satu deh..
4.       Variable yang kita gunakan adalah data lebar tangki, tinggi tangki dan tinggi isi. Maka design lah sebagus mungkin agar menarik. Oke kita gunakan penampang ilustrasi berikut untuk langkah selanjutnya.

5.       Dari gambar tersebut saya anggap kamu sudah mengerti arti dari setiap garis. Kita anggap saja isi tabung adalah solar (yang berwarna coklat muda)
6.       Siapkan form seperti gambar ini pada excel:

Cell yang berwarna abu-abu dicari dengan menggunakan rumus excel. Dengan variable panjang, diameter dan tinggi minyak. Ini rumusnya:

7.       Langkah berikutnya adalah kita cari panjang garis AB. Kita bisa menggunakan rumus phitagoras xyB karena 2 x garis yB = garis AB.
8.       Kemudian kita cari sudut x, di sini saya memilih menggunakan rumus cosinus. Diketahui panjang sisi miring segitiga = jari-jari.
9.       Cari luas lingkarannya (Pi x r x r)
10.   Cari luas juring AzBx dengan rumus perbandingan:

11.   Cari luas segitiga AxB (alas dikali tinggi dibagi 2). Disini berarti AB X yx : 2
12.   Barulah dapat luas tembereng AB = Luas Juring – luas segitiga. Sampai di sini kita belum mendapatkan volume solar. Untuk mendapatkan volumenya cukup luas tembereng dikali panjang tangki.
13.   Konvert volume solar tersebut ke dalam liter (1 liter = 1000 cm3)
Sekarang kamu sudah mendapatkan jumlah liter solar tersebut.
Berikut langkah 7 – 12 dalam excel-nya:

Namun, dari langkah-langkah tersebut di atas, hasil belum cukup memuaskan, masih terdapat kelemahan yaitu jika tinggi solar di atas dari setengah kapasitas tangki atau tinggi solar di atas jari-jari (r) maka hasil akan salah atau bahkan error karena kita menghitung bagun ruang yang terbentuk dari solar (tembereng). Untuk menanganinya kamu harus memodif sedikit rumus dengan logika “jika tinggi solar di atas setengah maka temberengnya bukan lagi tinggi solar, namun ruang kosongnya dan volume solar adalah total kapasitas tangki dikurangi ruang kosong”.
Nah panjang lagi tuh ceritanya utuk membuat suatu formulasi yang fleksible. Dari pada saya jelasin lagi, mending kamu download aja filenya, kemudian perhatikan sendiri rumus-rumusnya.
Dari excel tersebut saya buat seeeeefleksible mungkin,
1.       Hasil akan berubah jika kamu mengubah variablenya.


2.       Saya buat ilustrasi grafik tinggi solar dan gambar penampang sampingnya. Buat iseng-iseng aja sih. Hehehe...

3.       Saya buatkan dalam bentuk table dengan variable tinggi solar desimal satu angka dibelakang koma. Siapa tau kalian membutuhkan tabel untuk diprin dan ditempel pada tangki solar tsb, jadi gak harus buka laptop untuk mengetahui hasilnya.


4.       Untuk lebih jelasnya saya sudah memformulasikan ke dalam excel, kamu bisa mendownload gratis di sini (maaf, file excel sedang diperbaiki, untuk penggantinya dapat menggunakan file access yang sudah jadi di sini. Namun kamu tetap bisa mendownload excelnya)

BAGI YANG MAU TANYA JAWAB POSTING SAJA KOMEN DI BAGIAN KOMENTAR.

Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 7E dengan Strategi Team Pair Solo Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa....



ABSTRAK


Supriatin. Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 7E dengan Strategi Team Pair Solo Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XII IS1 SMA Negeri 1 Selesai Tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi Jurusan Pendidikan Ekonomi. Program Studi Pendidikan Akuntansi. Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan 2012.
            Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya motivasi dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IS1 SMA Negeri 1 Selesai Tahun Pelajaran 2012/2013. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan motivasi dan hasil belajar akuntansi siswa dan perbedaan antara siklus I dan siklus II dengan menerapkan model pembelajaran Learning Cycle 7E dengan strategi Team Pair Solo di kelas XII IS1 SMAN 1 Selesai Tahun Pelajaran 2012/2013.
            Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Selesai yang beralamat di jalan Binjai Selayang, Selesai Kabupaten Langkat. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII IS1 yang berjumlah 36 siswa, dan objek dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7E dengan strategi Team Pair Solo untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar akuntansi siswa. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Dalam pengumpulan data, teknik yang digunakan adalah melalui angket motivasi siswa dan test hasil belajar akuntansi. Sedangkan untuk teknik analisis data dilakukan dalam beberapa tahap yaitu reduksi data dan penyajian data.
            Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh rata-rata motivasi siswa yang dilaksanakan pada siklus I adalah 64,1% yang termasuk dalam kategori sedang. Pada siklus II rata-rata motivasi belajar siswa adalah 72,4% yang termasuk dalam kategori sedang. Dari hasil analisis data diperoleh data test sebelum penerapan dengan nilai rata-rata 45,97 sedangkan pada siklus I nilai rata-rata siswa menjadi 66,25 atau terjadi peningkatan sekitar 20,28 poin. Pada siklus II nilai rata-rata siswa menjadi 75,14 atau mengalami peningkatan 8,89 poin dari siklus I. Analisis uji t antara hasil belajar siklus I dengan siklus II diperoleh thitung > ttabel yaitu thitung sebesar 2,835 dan ttabel sebesar 1,997. Dengan kata lain perbandingan hasil belajar akuntansi siswa antara siklus I dan siklus II adalah signifikan.
Dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7E dengan strategi Team Pair Solo dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar akuntansi siswa di kelas XII IS1 SMA Negeri 1 Selesai Tahun Pelajaran 2012/2013.

Kata Kunci: Model pembelajaran Learning Cycle 7E, strategi Team Pair Solo, motivasi, dan hasil belajar akuntansi.

Download



ABSTRACT
Supriatin. The Implementation of Learning Cycle 7E Model with Team Pair Solo strategy to Increase Student’s  Motivation and Learning Result of Accounting In Class XII IS1 SMA Negeri 1 Selesai Academic Year 2012/2013. Thesis Economic Faculty. Accounting Education Studies Program. Faculty of Economics. State University of Medan  2012.
Problems in this study are the low motivation and learning result of accounting students in grade XII IS1 SMA Negeri 1 Selesai academic year 2012/2013. The purpose of this study was to determine the increase in students’ motivation and learning result of accounting and the difference between cycle I and cycle II by applying the Learning Cycle 7E model with Team Pair Solo strategy in class XII IS1 SMAN 1 Selesai academic year 2012/2013.
The research was done at SMAN 1 Selesai is located at Jl. Binjai Selayang, Kabupaten Langkat. Subjects in this study is all students in class XII IS1 totaling 36 students, and the objects in this study is the implementation of  Learning Cycle 7E model with Team Pair Solo strategies to improve student’s motivation and learning result of accounting. This study is the Classroom Action Research using two cycles, each cycle consisting of four stages, namely planning, implementation, observation and reflection. In data collection, the technique used is through a questionnaire of students' motivation and accounting test results. As for the techniques of data analysis carried out in several stages of data reduction and data presentation.
Based on the results of this study were obtained an average motivated student who carried on a cycle I is 64.1% which is included in the medium category. On average the second cycle students' motivation is 72.4% which is included in the medium category. From the analysis of data obtained before the application of test data with the average value of 45.97, while on a cycle I mean the student to be an increase of about 66.25 or 20.28 points. In the second cycle the average student to 75.14 or an increase of 8.89 points from cycle I. T test analysis between the learning cycle to cycle II I obtained thitung > ttabel  with thitung is 2.835 and 1.997 for ttabel. In other words, the accounting students' learning result comparison between cycle I and cycle II is significant.
It can be concluded that the implementation of Learning Cycle 7E model with Team Pair Solo strategy can improve students’ motivation and learning result of accounting in the class XII IS1 SMA Negeri 1 Selesai Academic Year 2012/2013.
Keywords: Learning Cycle 7E model, Team Pair Solo strategy, motivation, and learning result of accounting.

Download

Konsep Dasar Akuntansi

Kita sebagai makhluk sosial yang memiliki kebutuhan bisa dibilang setiap hari melakukan transaksi demi memenuhi kebutuhan. Terlebih-lebih lagi dengan perusahaan yang setiap hari bahkan bisa dihitung dalam hitungan menit tidak lepas dengan transaksi yang merupakan peristiwa ekonomi yang mempunyai pengaruh atas sumber daya perusahaan atau asset perusahaan. Dengan demikian transaksi keuangan merupakan transaksi yang menyangkut tentang masalah keuangan, yang mempengaruhi posisi harta, hutang, dan modal perusahaan.

Coba Kamu cari dari berbagai sumber tentang pengertian transaksi dan jelaskan penggolongan transaksi di atas dan berikan contohnya!

Transaksi dalam akuntansi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu menurut pihak yang melakukan dan transaksi menurut sumbernya. Transaksi menurut pihak yang melakukan dibagi lagi menjadi dua, yaitu internal transaksi dan eksternal transaksi. Sedangkan menurut sumbernya terbagi lagi atas transaksi modal dan transaksi usaha.

Di atas telah diterangkan apa saja yang termasuk dalam harta, kewajiban (hutang), dan modal. Melalui tiga kelompok tersebut dapat dibuat suatu persamaan dasar akuntansi, yaitu:

Harta = Hutang + Modal

Dari persamaan diatas dapat diartikan bahwa harta yang dimiliki oleh perusahaan adalah berasal dari modal pemilik atau ditambah denagan hutang perusahaan kepada pihak lain yang digunakan untuk membiayai perusahaan tersebut. Setiap transaksi mempengaruhi dua akun atau lebih yang saling berkaitan sehingga posisi aktiva (harta) dan pasiva (hutang dan modal) selalu seimbang (balance).

Berikut adalah contoh transaksi dan pengaruhnya dalam persamaan akuntansi:

1. Transaksi yang mempengaruhi komposisi harta,

- Dibeli peralatan kantor seharga Rp 2.000.000,- secara tunai

- Dibayar tunai sewa gedung untuk 2 bulan berikutnya sebesar Rp 1.500.000,-

Dari kedua transaksi tersebut dapat kita pahami bahwa pembayaran tunai menyebabkan kas berkurang (harta) dan peralatan kantor (harta) bertambah sebesar Rp 2.000.000,-. Sedangkan pada transaksi kedua juga menguragi kas (harta) sebesar Rp 1.500.000,- untk membayar sewa dibayar dimuka (harta).

2. Transaksi yang mempengaruhi harta dan hutang,

- Dibeli peralatan kantor Rp 3.000.000,- secara kredit

- Dibayar hutang sebesar Rp 500.000,- kepada PT. XYZ

Transaksi yang pertama menyebabkan hutang bertambah dan harta juga bertambah masing-masing sebesar Rp 3.000.000,-. Sedangkan tran saksi yang kedua sebaliknya, yaitu posisi harta berkurang yaitu berupa kas dan hutang berkurang.

3. Transaksi yang mempengaruhi harta dan modal,

- Dibayar tunai iyuran listrik sebesar Rp 200.000,-

- Tn A menginvestasikan uangnya sebesar Rp 8.000.000,-

- Diterima hasil pekerjaan secara tunai sebesar Rp 300.000,-

Dari ketiga transaksi tersebut yang membuat modal bertambah dan harta bertambah adalah transaksi yang kedua dan yang ketiga, keduanya menambah kas perusahaan yang masing masing berasal dari investasi dan pendapatan usaha. Sedangkan transaksi yang pertama menyebabkan kas berkurang dan modal berkurang yaitu untuk beban listrik sebesar Rp 200.000,-

Transaksi tidak selalu mempengaruhi dua akun saja, namun tiga atau empat akun dalam satu transaksi bukanlah hal yang tidak mungkin. Contoh, perusahaan membeli peralatan Rp 1.200.000,- untuk itu perusahaan telah membayar Rp 800.000,- tunai, sisahnya adalah hutang. Dalam transaksi tersebut mempengaruhi tiga posisi yaitu peralatan (harta) bertambah Rp 1.200.000,-, kas (harta) berkurang Rp 800.000,- dan hutang bertambah Rp 400.000,-

Akuntansi dan Sistem Informasi

Akuntansi dan sistem informasi

A. Makna Akuntansi Sebagai Informasi

Pernahkah anda mendengar bahwa “akuntansi adalah bahasa bisnis”?. Tahukah anda maksudnya? Dari kalimat tersebut pasti anda memiliki gambaran sedikit tenteng apa itu akuntansi, dan apa kaitannya dengan bisnis. Jika kita artikan kalimat tersebut, akuntansi merupakan bahasa bisnis maksudnya akuntansi adalah representasi dari bisnis yang menggambarkan dan menceritakan bagaimana bisnis itu berjalan, bahasa juga berarti alat yang digunakan untuk menyampaikan informasi. Berarti akuntansi juga merupakan alat untuk menginformasikan keaadaan suatu perusahaan.

Namun menurut American Accounting Association, yaitu lembaga yang paling bertanggung jawab atas pengembangan akuntansi di Amerika Serikat, akuntasi adalah .......suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, dan pelaporan informasi ekonomi yang memungkinkan adanya penilaian dan pengambilan keputusan yang jelas dan tegas oleh mereka yang menggunakan informasi keuangan tersebut.

Dari pengertian di atas, terdapat empat proses yaitu input, proses, output, dan pengambilan keputusan:

1. Input atau masukan. Informasi yang digunakan dalam proses input misalnya informasi kegiatan ekonomi (transaksi) perusahaan ataupun organisasi lainnya.

2. Proses. Dalam proses transaksi-transaksi tersebut kemudian diolah atau diidentifikasi, pengukuran, pencatatan, sampai pembuatan laporan keuangan.

3. Output (keluaran). Yaitu berupa laporan-laporan perusahaan ataupun organisasi laiinya yang nantinya digunakan oleh pihak-pihak tertentu.

4. Pengambilan keputusan. Suatu tindakan yang akan dilakukan perlu perencanaan yang matang, salah satunya dengan menggunakan laporan akuntansi/informasi akuntansi untuk menganalisis kemungkinan yang mungkin terjadi hingga bagaimana menghadapi risikonya.

B. Kualitas Informasi Akuntansi

Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) tentang Kerangka Dasar Penyusunan Penyajian Laporan Keuangan, terdapat empat karateristik kualitatif pokok yaitu: dapat dipahami, relevan, keandalan, dan dapat diperbandingkan.

Dapat Dipahami

Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai. Untuk maksud ini, pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar. Namun demikian, informasi kompleks yang seharusnya dimasukkan dalam laporan keuangan tidak dapat dikeluarkan hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi tersebut terlalu sulit untuk dapat dipahami oleh pemakai tertentu.

Relevan

Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan, atau mengkoreksi, hasil evaluasi mereka di masa lalu.

Peran informasi dalam peramalan (predictive) dan penegasan (confirmatory) berkaitan satu sama lain. Misalnya, informasi struktur dan besarnya aktiva yang dimiliki bermanfaat bagi pemakai ketika mereka berusaha meramalkan kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan peluang dan bereaksi terhadap situasi yang merugikan. Informasi yang sama juga berperan dalam memberikan penegasan (confirmatory role)terhadap prediksi yang lalu, misalnya, tentang bagaimana struktur keuangan perusahaan diharapkan tersusun atau tentang hasil dari operasi yang direncanakan. Informasi posisi keuangan dan kinerja di masa lalu seringkali digunakan sebagai dasar untuk memprediksi posisi keuangan dan kinerja masa depan dan hal -hal lain yang langsung menarik perhatian pemakai, seperti pembayaran dividen dan upah, pergerakan harga sekuritas dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi komitmennya ketika jatuh tempo. Untuk memiliki nilai prediktif, informasi tidak perlu harus dalam bentuk ramalan eksplisit. Namun demikian, kemampuan laporan keuangan untuk membuat prediksi dapat ditingkatkan dengan menampilkan informasi tentang transaksi dan peristiwa masa lalu. Misalnya, nilai prediktif laporan laba rugi dapat ditingkatkan kalau pos-pos penghasilan atau beban yang tidak biasa , abnormal dan jarang terjadi diungkapkan secara terpisah.

Materialitas

Relevansi informasi dipengaruhi oleh hakekat dan materialitasnya. Dalam beberapa kasus, hakekat informasi saja sudah cukup untuk menentukan relevansinya. Misalnya, pelaporan suatu segmen baru dapat mempengaruhi penilaian risiko dan peluang yang dihadapi perusahaan tanpa mempertimbangkan materialitas dari hasil yang dicapai segmen baru tersebut dalam periode pelaporan. Dalam kasus lain, baik hakekat maupun materialitas dipandang penting, misalnya jumlah serta kategori persediaan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Informasi dipandang material kalau kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai yang diambil atas dasar laporan keuangan. Materialitas tergantung pada besarnya pos atau kesalahan yang dinilai sesuai dengan situasi khusus dari kelalaian dalam mencantumkan (omission) atau kesalahan dalam mencatat (misstatement). Karenanya, materialitas lebih merupakan suatu ambang batas atau titik pemisah dari pada suatu karakteristik kualitatif pokok yang harus dimiliki agar informasi dipandang berguna.

Keandalan

Agar bermanfaat, informasi juga harus andal {reliable). Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur (faithful representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan. Informasi mungkin relevan tetapi jika hakekat atau penyajiannya tidak dapat diandalkan maka penggunaan informasi tersebut secara potensial dapat menyesatkan. Misalnya, jika keabsahan dan jumlah tuntutan atas kerugian dalam suatu tindakan hukum masih dipersengketakan, mungkin tidak tepat bagi perusahaan untuk mengakui jumlah seluruh tuntutan tersebut dalam neraca, meskipun mungkin tepat untuk mengungkapkan jumlah serta keadaan dari tuntutan tersebut.

Penyajian Jujur

Agar dapat diandalkan, informasi harus menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan. Jadi, misalnya, neraca harus menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya dalam bentuk aktiva, kewajiban dan ekuitas perusahaan pada tanggal pelaporan yang memenuhi kriteria pengakuan. Informasi keuangan pada umumnya tidak luput dari risiko penyajian yang dianggap kurang jujur dari apa yang seharusnya digambarkan. Hal tersebut bukan disebabkan karena kesengajaan untuk menyesatkan, tetapi lebih merupakan kesulitan yang melekat dalam mengidentifikasikan transaksi serta peristiwa lainnya yang dilaporkan, atau dalam menyusun atau menerapkan ukuran dan teknik penyajian yang sesuai dengan makna transaksi dan peristiwa tersebut. Dalam kasus tertentu, pengukuran dampak keuangan dari suatu pos sangat tidak pasti sehingga perusahaan pada umumnya tidak mengakuinya dalam laporan keuangan. Misalnya, meskipun dalam kegiatan usahanya perusahaan dapat me nghasilkan goodwill, tetapi lazimnya sulit untuk mengidentifikasi atau mengukur goodwill secara andal. Namun, dalam kasus lain, pengakuan suatu pos tertentu tetap dianggap relevan dengan mengungkapkan risiko kesalahan sehubungan dengan pengakuan dan pengukurannya.

Substansi Mengungguli Bentuk

Jika informasi dimaksudkan untuk menyajikan dengan jujur transaksi serta peristiwa lain yang seharusnya disajikan, maka peristiwa tersebut perlu dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk hukumnya. Substansi transaksi atau peristiwa lain tidak selalu konsisten dengan apa yang tampak dari bentuk hukum. Misalnya, suatu perusahaan mungkin menjual suatu aktiva kepada pihak lain dengan cara sedemikian rupa sehingga dokumentasi dimaksudkan untuk memindahkan kepemilikan menurut hukum ke pihak tersebut; namun demikian, mungkin terdapat persetujuaan yang memastikan bahwa perusahaan dapat terus menikmati manfaat ekonomi masa depan yang diwujudkan dalam bentuk aktiva. Dalam keadaan seperti itu, pelaporan penjualan tidak menyajikan dengan jujur transaksi yang dicatat (jika sesungguhnya memang ada transaksi).

Netralitas

Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai, dan tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu. Tidak boleh ada usaha untuk menyajikan informasi yang menguntungkan beberapa pihak, sementara hal tersebut akan merugikan pihak lain yang mempunyai kepentingan yang berlawanan.

Pertimbangan Sehat

Penyusun laporan keuangan ada kalanya menghadapi ketidakpastian peristiwa dan keadaan tertentu, seperti ketertagihan piutang yang diragukan, prakiraan masa manfaat pabrik serta peralatan, dan tuntutan atas jaminan garansi yang mungkin timbul. Ketidakpastian semacam itu diakui dengan mengungkapkan hakekat serta tingkatnya dan dengan menggunakan pertimbangan sehat (prudence) dalam penyusunan laporan keuangan. Pertimbangan sehat mengandung unsur kehati-hatian pada saat melakukan prakiraan dalam kondisi ketidakpastian, sehingga aktiva atau penghasilan tidak dinyatakan terlalu tinggi dan kewajiban atau beban tidak dinyatakan terlalu rendah. Namun demikian penggunaan pertimbangan sehat tidak memperkenankan, misalnya, pembentukan cadangan tersembunyi atau penyisihan (provision) berlebihan, dan sengaja menetapkan aktiva atau penghasilan yang lebih rendah atau pencatatan kewajiban atau beban yang lebih tinggi, sehingga laporan keuangan menjadi tak netral, dan karena itu, tidak memiliki kualitas andal.

Kelengkapan

Agar dapat diandalkan, informasi dalam laporan keuangan harus lengkap dalam batasan materialitas dan biaya. Kesengajaan untuk tidak mengungkapkan (omission) mengakibatkan informasi menjadi tidak benar atau menyesatkan dan karena itu tidak dapat diandalkan dan tidak sempurna ditinjau dari segi relevansi.

Dapat Dibandingkan

Pemakai harus dapat memperbandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan (trend) posisi dan kinerja keuangan. Pemakai juga harus dapat memperbandingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif. Oleh karena itu, pengukuran dan penyajian dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang serupa harus dilakukan secara konsisten untuk perusahaan tersebut, antar periode perusahaan yang sama dan untuk perusahaan yang berbeda. Implikasi penting dari karakteristik kualitatif dapat diperbandingkan adalah bahwa pemakai harus mendapat informasi tentang kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan dan perubahan kebijakan serta pengaruh perubahan tersebut. Para pemakai harus dimungkinkan untuk dapat mengidentifikasi perbedaan kebijakan akuntansi yang diberlakukan untuk transaksi serta peristiwa lain yang sama dalam sebuah perusahaan dari satu periode ke periode dan dalam perusahaan yang berbeda. Ketaatan pada standar akuntansi keuangan, termasuk pengungkapan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh perusahaan, membantu pencapaian daya banding. Kebutuhan terhadap daya banding jangan dikacaukan dengan keseragaman semata-mata dan tidak seharusnya menjadi hambatan dalam memperkenalkan standar akuntansi keuangan yang lebih baik. Perusahaan tidak perlu meneruskan kebijakan akuntansi yang tidak lagi selaras dengan karakteristik kualitatif relevansi dan keandalan. Perusahaan juga tidak perlu mempertahankan suatu kebijakan akuntansi kalau ada alternatif lain yang lebih relevan dan lebih andal. Berhubung pemakai ingin membandingkan posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan antar periode, maka perusahaan perlu menyajikan informasi periode sebelumnya dalam laporan keuangan.

Tepat Waktu

Jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan, maka informasi yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya. Manajemen mungkin perlu menyeimbangkan manfaat relatif antara pelaporan tepat waktu dan ketentuan informasi andal. Untuk menyediakan informasi tepat waktu, seringkali perlu melaporkan sebelum seluruh aspek transaksi atau peristiwa lainnya diketahui, sehingga mengurangi keandalan informasi. Sebaliknya, jika pelaporan ditunda sampai seluruh aspek diketahui, informasi yang dihasilkan mungkin sangat andal tetapi kurang bermanfaat bagi pengambil keputusan. Dalam usaha mencapai keseimbangan antara relevansi dan keandalan, kebutuhan pengambil keputusan merupakan pertimbangan yang menentukan.

Keseimbangan antara Biaya dan Manfaat

Keseimbangan antara biaya dan manfaat lebih merupakan kendala yang pervasif daripada karakteristik kualitatif. Manfaat yang dihasilkan informasi seharusnya melebihi biaya penyusunannya. Namun demikian, evaluasi biaya dan manfaat merupakan proses pertimbangan yang substansial. Biaya tersebut juga tidak perlu harus dipikul oleh pemakai informasi yang menikmati manfaat. Manfaat mungkin juga dinikmati oleh pemakai lain disamping mereka yang menjadi tujuan informasi; misalnya, penyediaan informasi lanjutan kepada kreditur mungkin mengurangi biaya pinjaman yang dipikul perusahaan. Karena alasan inilah maka sulit untuk mengaplikasikan uji biaya-manfaat pada kasus tertentu. Namun demikian, komite penyusun standar akuntansi keuangan pada khususnya, seperti juga para penyusun dan pemakai laporan keuangan, harus menyadari kendala ini.

Keseimbangan di antara Karakteristik Kualitatif

Dalam praktek, keseimbangan atau trade-off di antara berbagai karakteristik kualitatif sering diperlukan. Pada umumnya tujuannya adalah untuk mencapai suatu keseimbangan yang tepat di antara berbagai karakteristik untuk memenuhi tujuan laporan keuangan. Kepentingan relatif dari berbagai karakteristik dalam berbagai kasus yang berbeda merupakan masalah pertimbangan profesional.

Penyajian Wajar

Laporan keuangan sering dianggap menggambarkan pandangan yang wajar dari, atau menyajikan dengan wajar, posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan. Meskipun kerangka dasar ini tidak menangani secara langsung konsep tersebut, penerapan karakteristik kualitatif pokok dan standar akuntansi keuangan yang sesuai biasanya menghasilkan laporan keuangan yang menggambarkan apa yang pada umumnya dipahami sebagai suatu pandangan yang wajar dari, atau menyajikan dengan wajar, informasi semacam itu.

C. Pemakai Informasi Akuntasi

Akuntansi bertujuan untuk menghasilkan informasi akauntansi. Informasi tersebut selanjutnya digunakan oleh pihak-pihak ya ng membutuhkannya, atau berkepentingan terhadap perusahaan sebagai dasar untuk menilai dan mengambil keputusan. Pihak-pihak yang berkepentingan tersebut terdiri dari ppihak intern dan pihak ekstern.

Pihak intern adalah pihak yang berhubungan langsung dengan operasi perusahaan sehari-hari, yaitu pemimpin perusahaan. Pemimpin perusahaan sangat memerlukan informasi perusahaan karena dial lah yang harus membuat berbagai kebijakan untuk memajukan perusahaan, misalnya menentukan harga pokok, pengalokasian biaya yang efisien, menyususn anggaran yang realistis, menentukan harga jual produk, dan kebijakan-kebijakan lainnya.

Pihak ekstern merupakan pihak yang berkepentingan namun tidak terliba langsung dengan perusahaan dalam membuat keputusan dan kebijakan dalam operasi perusahaan. Pihak ekstern itu antara lain:

· Pemilik perusahaan atau pemegang saham atau investor

Investor adalah pihak yang membiayai perusahaan, oleh karena itu untung dan rugi perusahaan ditanggung oleh pemegang saham. Umumnya para pemegang saham mempercayakan perusahaan kepada manajer-manajer yang professional.

· Karyawan dan serikat pekerja

Meskipun seorang karyawan hanya bekerja berdasarkan perintah dari manajer masing-masing, namun mereka harus tahu informasi akuntansi perusahaan. Gunanya adalah untuk kepastian pekerjaan waktu akan dating. Perusahaan yang akan bangkrut, atau tidak menjanjikan kesejahteraan karyawannya akan tidak mungkin dipertahankan oleh karyawan. Sebaliknya, jika perusahaan dalam keadaan baik atau bahkan dalam keadaan laba besar, maka karyawan dapat menuntut perbaikan gaji.

· Kreditor

Kreditur atau pihak yang memberikan pinjaman perlu memerlukan jaminan bahwa uang yang dipinjamkan terjamin, artinya perusahaan dalam waktu yang telah ditentukan mampu membayar hutangnya beserta bunga yang dikenakan. Oleh karena itu biasanya sebelum memberi pinjaman, kreditur perlu mengetahui laporan keuangan perusahaan untuk memastikan bahwa perusahaan layak untuk diberikan pinjaman.

· Badan-badan pemerintah

Pemerintah berkepentingan dalam perusahaan misalnya dalam hal pajak dan ketenagakerjaan. Dalam hal pajak, berkaitan dengan besarnya pajak penghasilan yang ditanggung oleh perusahaan.

· Pelanggan

Pelanggan dalam hal ini termasuk konsumen dan pemasok. Pemasok misalnya, perlu mengetahui kelancaran perusahaan membayar barang yang dipesannya.

· Masyarakat

Masyarakat terutama masyarakat sekitar perlu mengetahui keaadaan perusahaan dalam hal penyediaan lapangan pekerjaan dan keperluan social lainnya.

D. Bidang-Bidang Akuntasi

Setiap pemakai informasi akuntansi tentu membutuhkan informasi akuntansi yang berbeda-beda. Oleh karena itu dibuat bidang-bidang akuntansi antara lain:

1. Akuntansi keuangan, merupakan bagian dari akuntansi yang mengkhususkan diri dalam proses pencatatan transaksi hingga penyajian laporan keuangan.

2. Auditing, yaitu bidang akuntansi yang mengkhususkan memeriksa catatan akuntansi secara independen.

3. Akuntansi biaya, merupakan bidang akuntansi yang memiliki objek biaya produksi, sehingga bidang ini berhubungan dengan perencanaan penetapan, dan pengendalian biaya produksi.

4. Akuntansi manajemen berhubungan dengan pengembangan, penafsiran, dan penyusunan rencana agar perusahaan dapat berjalan secara efektif dan efisien.

5. Akuntansi anggaran merupakan bagian dari akuntansi manajemen yang menyusun rencana pengeluaran perusahaan dan membandingkan dengan pengeluaran aktual.

6. Akuntansi perpajakan, mengkhususkan diri dalam hal perpajakan agar pajak yang dikeluarkan perusahaan sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

7. Sistem akuntansi adalah bidang akuntansi yang menkhususkan diri dalam hal perencanaan dan pelaksanaan prosedur pengumpulan, serta pelaporan data keuangan. Akuntansi, dalam hal ini harus menciptakan satu cara sedemikian rupa sehingga mempermudah pengendalian intern dan menciptakan arus laporan yang tepat untuk kepentingan manajemen.

8. Akuntansi pemerintahan, mengkhususkan diri dalam penyajian transaksi yang dilakukan pemerintah.

9. Akuntansi pendidikan, berhubungan dengan pengmbangan dan penyebaran pendidikan akuntansi.

E. Bidang Profesi Akuntansi

sebelum mempelajari akuntansi, kita perlu mengetahui menfaat mempelajari akuntansi. Salah satunya adalah manfaat yang diberikan dalam hal berkarir. Karir atau profesi akuntansi sangatlah luas, antara lain:

a. Akuntan perusahaan (intern)

Adalah akuntan yang bekerja dalam perusahaan dan bertanggung jawab atas keuangan perusahaan. Akuntan dalam perusahaan juga mengontrol transaksi-transaksi dalam perusahaan dan membuat laporan akuntansi.

b. Akuntan publik

Yaitu akuntan independen yang menyediakan jasa kepada perusahaan atau organisasi bisnis atau nonbisnis. Jasa akuntan publik antara lain jasa pemeriksaan, yaitu memeriksa apakah laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi atau tidak ada penyimpangan dalam penyajian. Selain itu jasa akuntan publik adalah jasa konsultasi dalam bidang perpajakan, penyusunan laporan keuangan, dan lain-lain.

c. Akuntan pemerintah

Adalah akuntan yang bekerja pada lembaga-lembaga pemerintah yang bertugas merencanakan, mengendalikan, dan memeriksa penggunaan kekayaan negara. Contohnya adalah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Direktorat Akuntan Negara Departemen Keuangan.

d. Akuntan pendidik

Tugas utamanya adalah mengajarkan dan mengembangakan akuntasi, misalnya guru dan dosen akuntansi.

F. Etika Profesi Akuntansi

Akuntansi haruslah memberikan laporan atau informasi yang benar dan dapat dipercaya. Oleh karena itu pelaku kauntansi haruslah memilliki kejujuran dalam meberikan informasi. Profesi akuntansi juga memiliki etika-etika yang harus dimiliki dan dilaksanakan oleh akuntan. Ada tiga prinsip dasar perilaku yang etis:

1. Hindari pelanggaran etika.

2. Pusatkan perhatian terhadap reputasi jangka panjang.

3. Bersiaplah menghadapi konsekuensi yang tidak menyenangkan bila setelah berpegang teguh pada perilaku etis. Hal ini merupakan tantanga yang berat yang menggoyahkan akuntan keluar dari etika dan tidak profesional. Ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan sudah pasti ada disetiap pekerjaan, namun reputasi lah yang palling penting.

Jadi intinya adalah informasi yang diberikan adalah informasi yang sebenarnya. Untuk itu indonesia juga memiliki aturan sendiri dalam penyedian informasi itu. Aturan-aturan akuntansi itu yaitu Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berisikan perinsip, prosedur, teknik, metode dalam penyususnan laporan keuangan.